MAKALAH FILSAFAT ILMU
OLEH : INDARWATI
BAB I
PEDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu
merupakan suatu yang sangat penting bagi manusia karena dengan ilmu semua
keperluan dan kebutuhan manusia bisa terpenuhi secara lebih cepat dan lebih
mudah. Dan merupakan kenyataan yang
tidak bisa dipunbgkiri bahwa peradaban manusia sangat berhutang pada ilmu. Ilmu
telah mengubah wajah dunia seperti ha memberantas penyakit, kelaparan,
kemiskinan, dan berbagai kehidupan yang sulit lainnya. Singkatnya ilmu
merupakan sarana untuk membantu manusia dalam mencapai tujuan hidupnya.[1]
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Aksiologi Ilmu
Pengetahuan?
2. Apa Tanggung Jawab Sosial Ilmuwan?
BAB
II
PEMABAHASAN
1.
Pengertian
Aksiologi Ilmu Pengetahuan
Aksiologi
berasal dari perkataan axios (Yunani) yang berarti nilai dan logos yang berarti
teori, jadi aksiologi adalah “teori tentang nilai”. [2] Sedangkan
pengertian aksiologi dari bukunya Jujun S. Suriasumatri bahwa aksiologi di
artikan sebagai teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan dari pengetahuan yang
di peroleh.[3]
Menurut Bramel, aksiologi terbagi dalam tiga bagian. Pertama moral conduct,
yaitu tindakan moral, bidang ini melahirkan disiplin khusus, yakni etika.
Kedua, esthetic expresion, yaitu ekspresi keindahan. Ketiga, Sosial Political
Life, yaitu kehidupan sosial politik, yang akan melahirkan filsafat sosial
politik.[4]
Dari
definisi di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa permasalahan yang utama adalah
mengenai nilai. Nilai yang di makasud adalah
sesuatu yang dimiliki manusia untuk melakukan berbagai pertimbangan
tentang apa yang di nilai. Teori tentang nilai yang dalam filsafat mengacu pada
permasalahan etika dan estetika.[5] Suatu
nilai dapat di nilai subjektif atau objektif adalah tergantung dari pandangan
yang muncul dari filsafat. Nilai akan menjadi subjektif, apabila subjek sangat
berperan dalam segala hal, kesadaran manusia menjadi tolak ukur segalanya; atau eksistensinya,
maknanya dan faliditasnya tergantung pada reaksi subjek yang melakukan
penilaian tanpa mempertimbangkan apakah ini bersifat psikis atau fisis.[6]
Dengan demikian nilai subjektif akan selalu memperhatikan berbagai pertimbangan
yang di mliki akal budi manusia, seperti perasaan, intelektualitas dan hasil
nilai subjektif akan selalu mengarah
kepada suka atau tidak suka, senang atau tidak senang. Misalnya, seorang
sedang melihat matahari yang sedang terbenam di sore hari. Akibat yang di
timbukan adalah rasa senang, karena melihat betapa indahnya matahari terbenam
itu. ini merupakan nilai yang subjektif dari seseorang dengan orang lain akan
memiliki kualitas yang berbeda.[7]
Adapun
nilai dalam ilmu pengetahuan, seorang ilmuan haruslah bebas dalam menentukan
topik penelitiannya, bebasa dalam melakukan eksperimen-eksperimen. Kebebasan
ini lah yang nantinya akan dapat mengukur kualitas kemampuannya. Ketika seorang
ilmuan bekerja, dia hanya tertuju pada kerja dan tujuan agar penelitiannya
dapat berhasil dengan baik. Nilai objektif hanya menjadi tujuan utamanya, dia
tidak mau terikat dengan nilai-nilai subjektif. Seperti nilai-nilai dalam masyarakat,
nilai agama, adat, dan sebagainya. Bagi seorang ilmuan kegiatan ilmiahnya
dengan kebenaran ilmiahnya adalah sangat penting. Demkian pula ilmu pengeahuan
harus terbuka pada konteksnya, dan agamanyalah pada koteksnya itu. agama
mengarahkan ilmu pengetahuan pada tujuan
hakikatnya, yakni memahami realitas alam, dan memahami eksistensi Allah.
2. Tanggung Jawab Sosial Ilmuan
Sikap
seorang ilmuwan adalah konsistensi dengan proses penelaahan keilmuwan yang
dilakukan. Sering dikatakan bahwa ilmu itu terbebas dari nilai. Ilmu itu netral dan para ilmuwanlah yang
memberinya nilai. Dengan cara menentukan masalah dan pengambilan keputusan
dalam kehidupan bermasyarakat. Sehingga, peranan ilmuwan menjadi sesuatu yang
imperatif, karena mereka lebih memiliki latar belakang pengetahuan yang cukup
untuk menempatkan masalah pada proporsi yang sebenarnya. Dengan demikian, ilmuwan memiliki kewajiban
sosial untuk menyampaikan kepada masyarakat. [8]
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pengertian
aksiologi dari bukunya Jujun S. Suriasumatri bahwa aksiologi diartikan sebagai
teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan dari pengetahuan yang di peroleh. nilai
subjektif akan selalu memperhatikan berbagai pertimbangan yang di mliki akal
budi manusia, seperti perasaan, intelektualitas dan hasil nilai subjektif akan
selalu mengarah kepada suka atau tidak
suka, senang atau tidak senang.
Sikap
seorang ilmuwan adalah konsistensi dengan proses penelaahan keilmuwan yang
dilakukan. Sering dikatakan bahwa ilmu itu terbebas dari nilai. Ilmu itu netral dan para ilmuwanlah yang
memberinya nilai. Dengan cara menentukan masalah dan pengambilan keputusan
dalam kehidupan bermasyarakat.
DAFTAR
PUSTAKA
Dr.
Amsal Bakhtiar, M.A. Filsafat Ilmu.
Jakarta: PT Raja Graifndo Persada 2005
Burhanuddin
Salam, Logika Materil, Filsafat Ilmu
Pengetahuan, (Jakarta:Reneka Cipta, 1997)
Jujun
S. Suriasumantri, Filsafat Ilmu Sebuah
Pengantar Populer, Jakarta: 2007, PT. Pancaranintan Indah Graha.
Jalaluddin
dan Abdullah Ldi, Filsafat Pendidikan, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 1997)
Risieri
Frondis, What Is Value, alih bahasa,
Cuk Ananta Wijaya, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001)
[2] Burhanuddin Salam,
logika Materil, Filsafat Ilmu Pengetahuan, (Jakarta:Reneka Cipta, 1997), cet
ke-1, hal 168.
[3] Jujun S. Suriasumantri,
Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer, Jakarta: 2007, PT. Pancaranintan Indah
Graha, hal.234.
[4] Jalaluddin dan Abdullah Ldi, Filsafat Pendidikan, (Jakarta:
Gaya Media Pratama, 1997), cet.ke-3. Hal 106.
[5] Ibid, Amsal Bakhtiar, hal
165.
[6] Risieri Frondis, What Is
Value, alih bahasa, Cuk Ananta
Wijaya, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001), cet. Ke-1, hlm.20.
[7] Ibid, Amsal Bakhtiar,
hal 165-166
0 komentar:
Posting Komentar