Home » » Filsafat Ilmu

Filsafat Ilmu

Unknown | 03.11 | 0 komentar
MAKALAH FILSAFAT ILMU
OLEH : INDARWATI

BAB I
PEDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Ilmu merupakan suatu yang sangat penting bagi manusia karena dengan ilmu semua keperluan dan kebutuhan manusia bisa terpenuhi secara lebih cepat dan lebih mudah.  Dan merupakan kenyataan yang tidak bisa dipunbgkiri bahwa peradaban manusia sangat berhutang pada ilmu. Ilmu telah mengubah wajah dunia seperti ha memberantas penyakit, kelaparan, kemiskinan, dan berbagai kehidupan yang sulit lainnya. Singkatnya ilmu merupakan sarana untuk membantu manusia dalam mencapai tujuan hidupnya.[1]
B.   Rumusan Masalah
1.      Apa Pengertian Aksiologi Ilmu Pengetahuan?
2.      Apa Tanggung Jawab Sosial Ilmuwan?
BAB II
PEMABAHASAN
1.      Pengertian Aksiologi Ilmu Pengetahuan
Aksiologi berasal dari perkataan axios (Yunani) yang berarti nilai dan logos yang berarti teori, jadi aksiologi adalah “teori tentang nilai”. [2] Sedangkan pengertian aksiologi dari bukunya Jujun S. Suriasumatri bahwa aksiologi di artikan sebagai teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan dari pengetahuan yang di peroleh.[3] Menurut Bramel, aksiologi terbagi dalam tiga bagian. Pertama moral conduct, yaitu tindakan moral, bidang ini melahirkan disiplin khusus, yakni etika. Kedua, esthetic expresion, yaitu ekspresi keindahan. Ketiga, Sosial Political Life, yaitu kehidupan sosial politik, yang akan melahirkan filsafat sosial politik.[4]
Dari definisi di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa permasalahan yang utama adalah mengenai nilai. Nilai yang di makasud adalah  sesuatu yang dimiliki manusia untuk melakukan berbagai pertimbangan tentang apa yang di nilai. Teori tentang nilai yang dalam filsafat mengacu pada permasalahan etika dan estetika.[5] Suatu nilai dapat di nilai subjektif atau objektif adalah tergantung dari pandangan yang muncul dari filsafat. Nilai akan menjadi subjektif, apabila subjek sangat berperan dalam segala hal, kesadaran manusia menjadi  tolak ukur segalanya; atau eksistensinya, maknanya dan faliditasnya tergantung pada reaksi subjek yang melakukan penilaian tanpa mempertimbangkan apakah ini bersifat psikis atau fisis.[6] Dengan demikian nilai subjektif akan selalu memperhatikan berbagai pertimbangan yang di mliki akal budi manusia, seperti perasaan, intelektualitas dan hasil nilai subjektif akan selalu mengarah  kepada suka atau tidak suka, senang atau tidak senang. Misalnya, seorang sedang melihat matahari yang sedang terbenam di sore hari. Akibat yang di timbukan adalah rasa senang, karena melihat betapa indahnya matahari terbenam itu. ini merupakan nilai yang subjektif dari seseorang dengan orang lain akan memiliki kualitas yang berbeda.[7]
Adapun nilai dalam ilmu pengetahuan, seorang ilmuan haruslah bebas dalam menentukan topik penelitiannya, bebasa dalam melakukan eksperimen-eksperimen. Kebebasan ini lah yang nantinya akan dapat mengukur kualitas kemampuannya. Ketika seorang ilmuan bekerja, dia hanya tertuju pada kerja dan tujuan agar penelitiannya dapat berhasil dengan baik. Nilai objektif hanya menjadi tujuan utamanya, dia tidak mau terikat dengan nilai-nilai subjektif. Seperti nilai-nilai dalam masyarakat, nilai agama, adat, dan sebagainya. Bagi seorang ilmuan kegiatan ilmiahnya dengan kebenaran ilmiahnya adalah sangat penting. Demkian pula ilmu pengeahuan harus terbuka pada konteksnya, dan agamanyalah pada koteksnya itu. agama mengarahkan ilmu pengetahuan  pada tujuan hakikatnya, yakni memahami realitas alam, dan memahami eksistensi Allah.
2.      Tanggung Jawab Sosial Ilmuan
Sikap seorang ilmuwan adalah konsistensi dengan proses penelaahan keilmuwan yang dilakukan. Sering dikatakan bahwa ilmu itu terbebas dari nilai.  Ilmu itu netral dan para ilmuwanlah yang memberinya nilai. Dengan cara menentukan masalah dan pengambilan keputusan dalam kehidupan bermasyarakat. Sehingga, peranan ilmuwan menjadi sesuatu yang imperatif, karena mereka lebih memiliki latar belakang pengetahuan yang cukup untuk menempatkan masalah pada proporsi yang sebenarnya.  Dengan demikian, ilmuwan memiliki kewajiban sosial untuk menyampaikan kepada masyarakat. [8]
BAB III
PENUTUP
A.     Kesimpulan
Pengertian aksiologi dari bukunya Jujun S. Suriasumatri bahwa aksiologi diartikan sebagai teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan dari pengetahuan yang di peroleh. nilai subjektif akan selalu memperhatikan berbagai pertimbangan yang di mliki akal budi manusia, seperti perasaan, intelektualitas dan hasil nilai subjektif akan selalu mengarah  kepada suka atau tidak suka, senang atau tidak senang.
Sikap seorang ilmuwan adalah konsistensi dengan proses penelaahan keilmuwan yang dilakukan. Sering dikatakan bahwa ilmu itu terbebas dari nilai.  Ilmu itu netral dan para ilmuwanlah yang memberinya nilai. Dengan cara menentukan masalah dan pengambilan keputusan dalam kehidupan bermasyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Amsal Bakhtiar, M.A. Filsafat Ilmu. Jakarta: PT Raja Graifndo Persada 2005
Burhanuddin Salam, Logika Materil, Filsafat Ilmu Pengetahuan, (Jakarta:Reneka Cipta, 1997)
Jujun S. Suriasumantri, Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer, Jakarta: 2007, PT. Pancaranintan Indah Graha.
Jalaluddin dan  Abdullah Ldi, Filsafat Pendidikan, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 1997)
Risieri Frondis, What Is Value, alih bahasa, Cuk Ananta Wijaya, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001)





[1] Amsal Bakhtiar, M.A. Filsafat Ilmu. Jakarta: PT Raja Graifndo Persada 2005, hal 162.
[2] Burhanuddin Salam, logika Materil, Filsafat Ilmu Pengetahuan, (Jakarta:Reneka Cipta, 1997), cet ke-1, hal 168.
[3] Jujun S. Suriasumantri, Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer, Jakarta: 2007, PT. Pancaranintan Indah Graha, hal.234.
[4] Jalaluddin dan  Abdullah Ldi, Filsafat Pendidikan, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 1997), cet.ke-3. Hal 106.
[5] Ibid, Amsal Bakhtiar, hal 165.
[6] Risieri Frondis, What Is Value, alih bahasa, Cuk Ananta Wijaya, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001), cet. Ke-1, hlm.20.
[7] Ibid, Amsal Bakhtiar, hal 165-166
[8] . Jujun S. Suriasumantri, hal. 239.
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Blog*Islam
Copyright © 2014. HMJ AQIDAH FILSAFAT - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger